Rabu, 01 Mei 2024

Romansa Part.2

Halo

Halo

Halo

Saya kembali lagi dengan kegalauan saya. Hari ini adalah tanggal 2 Mei 2024. Ya, Bulan Mei, bulan dimana saya akan genap berusia 28 tahun. Di usia begini, saya meresahkan jodoh yang belum kunjung mendatangi saya. Ehehehe..

Berkaitan dengan jodoh nih, ya. Tahun lalu, saya pacaran dengan teman saya yang beda keyakinan dengan saya. Sepertinya saya bisa mengatakan, kalau dia adalah satu-satunya teman laki-laki saya, selain teman kantor. Aku duluan yang mendekatinya. Aku nembak dia tanggal 14 Oktober dan kami jadian tanggal 1 November.. Tapi seperti keresahan yang saya ungkapkan pada paragraf sebelumnya, saya putus dengannya. Kami bertengkar dan break pada tanggal 14 Februari kemarin dan akhirnya putus pada 18 Februari. Sebenarnya orangtuaku tentu khawatir, kalau aku akan lebih susah lagi mendapat jodoh, jika tidak dengan temanku satu ini. Jadi orangtuaku berusaha menghubunginya dan menjadi penengah dalam hubungan kami. Yah, balik lagi seperti paragraf sebelumnya, kami sepertinya tidak berjodoh. 

O, iya.. Meskipun aku pacaran dengan temanku itu, tapi sejujurnya ada lelaki lain yang menarik hatiku. Tentu karena sebelumnya aku sudah memiliki pacar, hatiku ku juga agar tidak terlalu tertarik pada lelaki itu.. ehem.. supaya tidak bingung, saya hendak menyebutkan mantan/teman saya sebagai "A" dan lelaki yang menggoyahkan hati saya sebagai "B". Putus dari A tentu membuat saya sedih, sampai sekarang atau mungkin sampai nanti saya juga sedih. Walau saya dan A tetap sepakat untuk menjadi teman, walau kami telah menjadi mantan. Kami sama-sama sepakat tidak ingin menjadi mantanan yang musuhan, apalagi memang sebelumnya kami adalah teman baik. Yah, walaupun sedih, saya jadi merasa bebas dan tidak merasa bersalah mengagumi B 😹

Sejujurnya, sebagai perempuan yang blak"an, tentu saya punya pikiran untuk mengungkapkan perasaan saya pada B secara gamblang. Tapi oh tapi, saya merasa kami kurang cocok, saya merasa kami mungkin kerap mengalami kesalahpahaman. Hmm.. Saya jadi mengurungkan niat untuk mengungkapkan perasaan saya, sejauh ini sih 😹

Tapi usaha saya untuk mendapatkan jodoh tidak mati di situ. Saya menghubungi seorang senior saya, tadinya saya hendak mengungkapkan perasaan saya terkait B dan hendak meminta dukungan. Tapi yang ada saya malah meminta dukungan agar segera mendapat jodoh, lalu jadilah senior saya ini mengenalkan saya pada seorang temannya yang bisa kita sebut sebagai "C".

C adalah teman angkatan senior saya, ya, kami se-alumni (kampus) dan tentunya bekerja di bidang yang sama. Kami pun memulai masa pendekatan kami. Saya, yang suka bercerita, senang memiliki teman cerita baru. Awalnya saya kira, hanya saya yang berminat akan hubungan ini karena saya merasa hanya saya yang bersemangat dalam menceritakan keseharian saya. Kami juga belum bercerita tentang hal romantis atau komitmen apapun. Tapi nih tapi, ya, C memiliki keinginan untuk bertemu saya. Perlu diketahui sebelumnya, kami berdomisili di beda provinsi, beda pulau, beda zona waktu, jauh banget. Yah, walaupun saya maunya dia membatalkan niatan itu.

Karena oh karena, saya masih tertarik pada B dan masih merindukan A. Bagaimana saya bisa membiarkan C mengusahakan saya, ketika saya belum tentu berkeinginan agar hubungan kami berhasil? Saya merasa bersalah, tapi dari saran teman-teman saya, sepertinya saya perlu memberikan kesempatan bagi hubungan ini agar berhasil.

Humph.. Padahal sembari banyak bercerita pada C, saya kerap mengingat A. Saya sangat merindukan kebersamaan kami. Walau ya bisa jadi, ini karena kami baru putus, jadi wajar jika saya kerap mengingat hubungan kami yang singkat itu. Huft.. Yah, ga taulah.. Mana saya juga merisaukan kehidupan pernikahan yang artinya adalah penyatuan 2 keluarga yang sebelumnya adalah orang asing.. Berharap yang terbaik saja bagi semua orang :)

Selasa, 25 Juli 2023

Romansa

Aku ingin mencurahkan isi hatiku. Jadi aku baru nonton drama bergenre romcom, judulnya Bora Debora atau True to Love. Pasca menonton drama romantis begitu, tentu aku jadi baper dan memikirkan romansa pribadiku.


Ya, aku pernah jatuh hati pada seorang pria pada 2020 lalu, tapi di akhir 2020 pula aku patah hati. Pria ini adalah 1 dari 2 pria yang bisa berkomunikasi denganku hanya lewat tatapan mata. Yang bersangkutan/ybs adalah seorang yang baik, tentunya. Saya jatuh hati kepadanya karena kebaikannya. Dia adalah seorang yang baik tanpa alasan, walau tidak terasa tulus, tapi mungkin bisa dikatakan lugu. Kebaikan yang apa adanya begitu, begitulah saya jatuh hati kepadanya. Tapi ya, karena kami tak berjodoh, alhasil saya patah hati dong. Ada kali saya patah hati selama 5 bulan. Selama 5 bulan itu, dada saya nyesek, tapi saya ga bisa nangis. Ya, sebenarnya setelah pengalaman itu, saya jadi bersyukur ketika saya bisa menangis 😹 karena sudah mengerti rasanya sedih, tapi tidak bisa menangis 😿


Kemudian pertengahan 2022 kemarin, aku jatuh hati pada seorang pria. Waduh, pria ini adalah pria paling sempurna bagiku. Dia seagama denganku, ibadahnya pun bagus, dia dikenal memiliki kepribadian yang bagus, tidak merokok, punya pekerjaan tetap, dan GANTENG BANGET. Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, bagi saya, dia adalah lelaki paling sempurna yang pernah saya temui. Tentu hal ini membuat saya jatuh hati padanya, tapi sayangnya tidak sebaliknya. Dia sudah memantapkan hati tentunya dengan yang lain. Memang dia sudah mantap dengan yang lain jauh sebelum kami saling kenal, tapi ya emang ga jodoh juga sih. Mau dia ga ada gebetan, apalagi pasangan, tetap aja saya ga akan berjodoh juga dengan doi 😹


Nah, ada 1 lagi yang spesial bagi saya saat ini. Pada 2019 silam, saya ngobrol dengan seseorang, sebenernya agen asuransi keluargaku sih, tapi ya kurang lebih beliau juga seperti tante saya juga. Nah, saat mengobrol dengan tante saya ini, beliau menyarankan agar saya mencari pasangan yang se-visi-misi. Hal ini mengingatkan saya pada seorang teman saya. Kami punya beberapa kesamaan, sepertinya. Sepertinya, kelak, cara kami mendidik anak akan sama. Hal ini yang membuat saya yakin, "dia adalah seorang yang punya visi-misi rumahtangga yang serupa dengan saya". Kami suka makan mie/baso rasa original alias tanpa sambal dan/atau kecap. Dia baik pada saya, suka menolong saya, tidak mengabaikan saya. Dia baik sekali pada saya, sampai tanpa sadar saya meneteskan air mata karenya.

👆🏻jadi ceritanya saat itu saya sedang susah hati, kemudian dia menawarkan diri, seolah siap membantu. Hal ini membuat saya terharu seketika, sekejap itu, air mata saya mengalir dengan bahagia.

Tapi eh tapi, sayangnya dia atheist. Saya berulang kali berpikir, seandainya dia seorang yang seiman dengan saya, saya akan berulang kali melamarnya 😹

Tapi saya sendiri tidak berani menghadapi ortu saya dengan mengatakan bahwa saya tertarik dengan seorang atheist.


Yah, begitulah romansa saya saat ini. Saya senang bisa mencurahkan sedikit isi hati saya 🙌🏻

Sabtu, 11 Juni 2022

Bullying di Kantorku (to be continued)

 kalau temanku bilang ini sudah termasuk tindak 'bullying'.

kalau kepala kantorku bilang, aku sial sih.

kalau aku bilang, bisa jadi, ini karma atas perbuatan burukku, yang aku tak tau yang mana itu. hanya saja aku percaya, segala perbuatan pasti ada balasan. kesialan yang menimpaku, bisa jadi merupakan teguran dari Tuhan untukku. 

tapi ini cukup berat untukku. di tengah kebodohanku dalam mengatasi kerjaan, aku mengalami kejadian buruk yang dilakukan 1 atau lebih orang. tapi temanku menyadarkanku, jika bukan karena kejadian buruk ini, belum tentu aku mengalami suatu kejadian baik.

sebenarnya aku ingin bercerita lengkap, tapi aku sedang disibukkan oleh kemalasan dan kerjaanku.

o, iya. yang sebenarnya ku bahas di sini adalah aku diberikan kecoa yang dibungkus dalam plastik indomaret yang ditaruh di atas meja kerjaku. yang ada di ruangan hari itu adalah seorang seniorku dan seorang junior kami. makanya tadi aku bilang, pelakunya bisa 1 atau lebih orang, yang pasti hanya di antara mereka berdua saja.

Senin, 16 Maret 2020

TETIBA

Tetiba aku kangen aja sama masa lalu. Aku jadi ingin lihat, ingin mengingat masa laluku. Terus aku buka blog ini, kebanyakan isinya adalah puisi. Kalau diingat-ingat, kayaknya aku yang dulu memang lumayan puitis. Tapi aku yang sekarang sudah lumayan banyak berubah, terutama sejak aku merasa kalau aku depresi. Yah, aku ga berniat ngebahas tentang depresiku di blog ini, toh aku juga belum pernah konsultasi dengan ahlinya. Tapi aku yang saat ini sepertinya jadi lebih kelam aja.

Humph, pembahasan mentalku sedikit aja, ga usah dibanyakin. Niat utamaku buat postingan ini supaya postingan ini dijadikan sebagai 'Time Capsule'. Mengingat update-an terakhirku itu adalah 2016, lalu aku membukanya lagi di tanggal 16 Maret 2020 ini, aku jadi berfikiran ingin membuat another time capsule. Karena postingan-postingan di grup ini jadi terlihat seperti time capsule bagiku. Blog ini juga ga banyak yang tau, jadi kalaupun aku curhat, ga banyak yang tau juga.

Mungkin untuk diriku di masa depan, aku yang sekarang jadi kurang tegas, tapi masih sedikit tegar.

Aku yang sekarang adalah orang yang sangat rendah diri.

Aku yang sekarang belum ketemu jodoh. Btw, terkait ini, sekarang aku lagi suka seseorang. Kalau kata Om Simon sih, aku sudah jatuh hati. Kalau dulu aku suka Om Simon sebagai laki-laki, lalu sekarang aku sayang Om Simon layaknya seorang abang. Orang yang ku sukai sekarang sih, malah kebalikannya. Awalnya aku suka orang ini sebagai seorang abang, tapi sekarang aku malah menyukainya sebagai lelaki. Dia adalah orang yang paling baik padaku no.2 setelah Om Simon. Tapi dia dah punya pacar, harusnya sekarang usia pacarannya sudah setahun lebih. Aku ga berharap kami berakhir bersama, aku ga mau jadi tukang tikung, apalagi selingkuhan. Aku berharap mereka langgeng, walau itu memang sedikit menyakiti hatiku sih.

O, iya. Aku yang sekarang sudah kerja loh. Aku penempatan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Dulu aku sampai di Maluku, tepatnya di Ambon, tanggal 26 Februari 2019. Lalu aku, Yudha, dan Kak Jazmi, barengan (ya pasti barengan sih) ke SBB tgl 27 Februari 2019. Kami mulai masuk ngantor itu hari Jumat tgl 01 Maret 2019, jadi kurang lebih aku dah setahun di sini (sekarang). Awal penempatan di sini ada Subbag TU isinya Kak Uchan dan Om Chaky (sekarang masih sama), di Seksi Sosial ada Kak Oca dan Kak Valen (sekarang ditambah adek baru, Adiyatgo biasa dipanggil Ago), di Seksi Produksi ada Om Dani dan Kak Ian (tapi sekarang Kak Ian pindah ke IPDS dan Kak Jaz masuk Produksi), di Seksi Distribusi ada Kak Septin dan Kak Anita (tapi sejak awal September Kak Anita pindag ke Gunungmas, KalTeng, ikut suaminya dan Yudha masuk distribusi), di Seksi Nerwilis ada Kak Titin (tapi sejak awal November, Kak Titin pindah ke Provinsi karena mau ikut suaminya ke Ambon dan digantikan Kak Rio, lalu aku juga di seksi ini), and the last but not the least di Seksi IPDS ada Kak Yany dan Kak Shidiq (+ K.Ian). Untuk KSK ada 7 orang, yaitu Om OHP, Om Buche, Om Devi, Om Agus, Om Ano, Kak Rio (sekarang jadi kasieku), dan Kak Ipin (sekarang lagi Tugas Belajar, lupa dimana). Mungkin nanti aku akan cerita tentang beberapa di antara mereka.

Aku yang sekarang masih mudah sakit, tapi lumayan bisa ngurus diri sendiri sih sekarang. Aku aja baru-baru ini ada kena Malaria (aku taunya sejak Selasa, 04 Februari 2020), tapi yang aku kasih tau cuma Kak Rio sebagai kasieku, Zulpa, lalu Adel. Waktu aku tau aku sakit, aku tetap ga enak mengatur ulang semua jadwalku, mengingat sebelum aku sakit, aku udah ditetapkan sebagai PML Sakernas dan PCL Susenas. Lalu karena kepadatan yang melelahkan di saat sakit, akhirnya aku drop. Tanpa ada yang menemani, aku sendirian ke RSUD Piru di tgl 14 Februari 2020. Waktu itu aku dah ga tahan, aku dah beberapa kali minum paracetamol, tepatnya sebelum tidur, saat tengah malam, saat shubuh, dan ditambah sekitar jam 7-an, tapi aku merasakan sakit yang teramat sangat. Trus waktu di RSUD, aku dinyatakan ga sakit, Malaria udah negatif, tipes negatif, DBD juga negatif. Alhamdulillah. Setelah istirahat sejenak di RSUD, aku kembali menjalankan tugasku saat itu sebagai panitia Pelatihan Susenas saat itu. Kan mengingat itu hari Jumat, teman panitiaku saat itu, Ago, harus jumatan juga, jadi aku ga bisa berlama-lama di RSUD, aku sampai mempercepat tetes infusnya supaya infusnya cepat habis dan aku bisa segera kembali ke hotel. Sebenarnya aku juga disarankan untuk bed rest, tapi bisa-bisanya aku menolak :" Emang dasar diriku nih, sok tegar, sok kuat. Tapi kan aku kepikiran teman-teman kantor, ya. Kalau dengan egoisnya aku bed rest, ntar Kak Yany, PML Susenasku, harus gantiin aku. Pokoknya aku menghindari bed rest sih waktu itu :"

Kayaknya yang mau aku ceritain untuk saat ini, itu aja deh. Dijadwalkan ada rapat jam 14.00 WIT ini, sekarang dah mau rapat, walau belum pada kumpul sih XD

Bye..
With Luv


Rara

Rabu, 02 November 2016

Tinggi dan Rendah

Hai, pohon yang tinggi!
apa kabarmu?
Ada kabar apa yang dibawakan angin padamu?
Ada berita apa yang dikicaukan burung padamu?

Hai, dahan yang tinggi!
Apa kabarmu?
Adakah badai yang menerpamu?
Adakah anak manusia yang mematahkanmu?

Hai, rumput kecil di tanah!
Apa kabarmu?
Adakah plastik" itu menyerangmu?
Adakah kaki" itu memikirkanmu ketika melangkah?

Jumat, 23 September 2011

Ketakutan

Ketika ku lihat cermin
Aku melihat
Wajah yang ketakutan
Mata yang bergetar takut

Walau senyum tersimpul
Mata itu
Tetap menatapku
Dengan rasa takut

Ku tak tahu
Apa yang terjadi padaku
Ketakutan ini
Tak dapat berhenti

Mungkinkah...
Aku takut pada diriku
Atau masa laluku
Yang bagaikan sampah

Atau mungkin
Ku takut masa depan
Yang kelam
Seram mencekam

Senin, 07 Februari 2011

Kepedihan yang Terpendam

Setiap jengkal dalam hidupku
Dipenuhi dengan lika-liku
Tak ada yang dapat membantu
Aku hanya dapat diam terpaku

Kesedihan yang tak terbendung
Membuatku termenung
Betapa sedih hidupku
Dipenuhi luka dan pilu

Air mata yang mengalir dalam hati
Tidaklah berarti
Karena waktu telah terlewati
Dan tak dapat diulang lagi

Wajah memang tak terlihat sendu
Walau hati sangat pilu
Karena aku tak mau ada yang tau
Betapa perih hatiku